Rabu, 12 September 2012

A love of cooking inside of writing


I love you like butter on bread, and you’re the breath of my life – Julie/Julia


Just watching their movie last night, it’s a great movie actually. How Julia influence Julie, and how Julie made Julia such an angel. Julie love cooking because of Julia. She had this idea to make a blog based on Julia book. Cook and write are two things both of them doing. Then Julie inspire me too start blogging, making my ability –which people said in me- on writing become true. I do really want to be someone who loves my job, and my job is always making my writing getting better. So, I think why I didn’t make it worldwide? Here we go……..
Writing skill nowadays is a basic need in spite of basic skill. Sekarang dibanyak perusahaan karyawan dituntut untuk bisa membuat laporan, tulisan profesi, dan lain – lain. Baik amatir maupun professional dituntut untuk bisa menulis.
Bahkan ilmuwan pernah menyatakan bahwa menulis adalah salah satu terapi stress yang mudah dan murah. Apa yang kamu pikir, tulis. Apa yang kamu rasa, tulis. Menulis diary adalah salah satu terapi mudah dan murah yang dapat dilakukan bagi setiap orang. Write without judge. Think without argue. Share without worry. Mungkin itu slogan yang tepat untuk menggambarkan diary. Jadi, kado yang paling indah adalah buku diary, murah, mudah, sehat, dan cerdas.
Bagi kamu yang narsis, daripada susah – susah update status di sosial media dengan keterbatasan karakter kenapa ngga mulai blogging? Ngga ada batasan karakter, ngga ada yang baca ngga papa, ngga ada yang komentar ngga papa. Tapi copyright dan hak paten sepenuhnya milikmu.
Writing skill, truly I have problem with it. I don’t know how to start? I don’t know how to end? Which languages I’ll choose? I don’t know whether I have time or not? I don’t know how my mood in the process? Will it finish? I don’t know… truly I don’t know…. But well, aku akan coba mengumpulkan beberapa tips yang didapat saat bertanya kanan kiri :
1.       Just write on what you think, no matter its right or not. Tulis aja apa saja yang ada dipikiranmu, ngga usah dipikir ini salah apa ngga. Urusan salah menyalah itu urusan belakangan. Ide adalah dewa dalam tulisan, jadi why don’t you take a chance, and skipped the bothering problem? Ide dan inspirasi sulit untuk ditemukan kembali, sedang di jalan, sedang mencuci, sedang makan, melamum, inspirasi muncul begitu saja tak tahu sopan santun. So don’t think! Just do it.
2.       The very first word, in fact the very first line of sentence are the most difficult to find in writing some things. Biasanya sebelum menulis kita bertanya, “aku bingung musti mulai dari mana?” hmmm…. Don’t be afraid, you’re not alone. Thousand of thousand people who love writing or want to writing have the same difficulties with you are. I will suggest you to start from what you think, and then edited latter.
3.       Always read carefully each word one by one after finishing you write. Setelah menulis membabi buta selalu teliti kembali tulisanmu kalik aja ada yang kurang spasi, ini kebaca inu, mau bilang sayang malah jadi peyang hohohoho…these are what should you edit :
a.       Word by word. Baca kata perkata, nobody perfect, pasti di tulisan itu ada yang kurang tanda baca, kurang huruf, atau kurang spasi jadi harus di edit.
b.       Rearrange paragraph. Susun kembali paragraph – paragraph yang td acak – acakan gara-gara menulis sesuai pikiran bukan sesuai ejaan :p
4.       At last but not at least. Jangan terpancing untuk menulis panjang dan banyak. Artikel yang banyak belum tentu diminati oleh pembaca yang penting adalah menulislah semenarik mungkin sesuai dengan hati dan kepribadianmu. Tulisan adalah refleksi dari kepribadianmu, jika banyak yang suka dengan tulisanmu berarti memang banyak orang yang suka dengan kepribadianmu *cheers up*
5.       Mood and time? Yea the next problem for writer whether their amateur or professional. Time is the god of war; it keeps against you no matter you struggle. Take your time to make a good write. Persoalan selanjutnya adalah bagaimana kalo memang ngga ada waktu buat nulis, jawabannya simple, luangkan waktu untuk nulis, 10 menit itu cukup. Tapi untuk menemukan mood itu membutuhkan waktu dan kondisi yang kondusif jadi untuk yang satu ini harus benar-benar diluangkan waktu. Selanjutnya, akan mudah untuk meneruskan karena sudah ditemukan “fun” dari menulis itu sendiri.

*by the end of this write I’m still learning how to write, don’t be hesitating to learn more. This write is edit less. Tulisan ini merupakan tulisan curahan hati, sehingga sesuai dengan apa yang dirasa penulis saat menulis blog ini. Have fun!

link :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar