Jumat, 13 Juli 2012

which one is much better?

Sarapan pagi ini dimulai dengan menonton acara pengajian di salah satu stasiun tv swasta. Pak ustadz tanya, "mana yang lebih baik? orang fakir/miskin yang anak-anaknya sarjana semua, atau orang kaya anaknya ngga ada yg sekolah?"

kalau orang boleh milih pasti ngga mau dua-duanya. Siapa sih yang mau susah? ngga ada enaknya semua pilihan itu. dan hidup itu ngga cuma 2 pilihan itu saja..tapi ne seandainya disuruh milih?

saya, pribadi, besar di lingkungan keluarga sederhana, dibilang miskin juga ngga krn bapak saya seorang pegawai negeri, dibilang kaya juga nggak krn bapak kerja dg golongan paling rendah. singkat kata, saya besar di lingkungan keluarga yang pas pas an... Walaupun makan juga tiap hari, tapi uang saku tidak banyak, cuma cukup buat naik angkot semasa SMP-SMA atau naik motor semasa kuliah. namun, kami bahagia... kami merasa berkecukupan. setelah saya bersaudara lulus kuliah, Alhamdulillah... bisa kerja jadi pegawai... mencapai sukses, dan impian yg bapak inginkan. golongan kami jauh melampaui golongan kepegawaian bapak.

jadi, dari background keluarga saya seperti itu saya lebih memilih saya menjadi fakir namun anak saya sukses dan tidak kelaparan, daripada saya sukses tapi anak saya kelaparan. Ibarat, saya kaya karena pesugihan, saya yg menikmati hasil tapi anak saya mati atau sakit berkepanjangan. apakah saya akan bahagia?

jadi, intinya adalah tidak mencari kekayaan atau sukses diri, tapi inti hidup adalah kebahagian dunia-akhirat. Amin YRA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar